perjalanan ini serasa melelahkan
meniti pesisir pantai persoalan membutaku mual
ketidak pastian membuat kolong-kolong hati hancur
menatanya pun menimbulkan keengganan
secuil cerita jadi kerikil tajam
tapi menoreh luka yang dalam
tersirat keangkuhan yang tinggi
setinggi gunung kiminjalu
dengan dada terangkat
kesombongan itu menyelimuti langkah yang buntu
namun senyum mengembang disudut bibir ku
membayangkan lemahnya keangkuhan itu
melongok keatas gunung itu
membayangkan semuanya adalah sia-sia
membuat meringis hatikui
apakah semua ini membuatmu
tak bergerah untuk mengubah semua kesombongan itu
ku takut hanya ada kehancuran di masa depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar